HELLOIDN.COM – Pihak istana menanggapi beredarnya isu Presiden Jokowi menghalangi Agus Harimurti Yudhoyono menjadi calon wakil presiden.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan bahwa Presiden juga tidak tahu tentang isu yang menyebut penduetan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar
Apalagi guna menghalangi Agus Harimurti Yudhoyono menjadi calon wakil presiden.
“Ya kalau namanya tidak tahu sama sekali dan tidak ingin campur tangan kan jadi sama sekali itu tidak benar.”
Baca Juga:
Dimulai pada Awal 2025, Program Makan Bergizi Gratis Butuhkan 48 Ribu Dapur di Seluruh Indonesia
Kami di Istana tidak mencampuri urusan pencapresan-pencawapresan sama sekali,” kata Pratikno.
Baca artikel lainnya di sini: Tim Sukses Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin akan Segera Deklarasikan Pasangan AMIN
“Pak Presiden sama sekali tidak mencampuri itu, apalagi menghalangi seseorang untuk menjadi cawapres, sama sekali tidak benar,” tegasnya.
Pratikno menegaskan pemerintah mendukung sepenuhnya proses demokrasi berjalan dengan baik dan berkualitas.
Baca Juga:
Respons Positif Kabinet Prabowo, CSIS Sebut Kementerian dan Lembaga Punya Portofolio Lebih Khusus
Pratikno menyampaikan bahwa Presiden Jokowo mengetahui kabar duet Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) melalui pemberitaan media massa.
Hal itu disampaikan Pratikno untuk menegaskan bahwa Presiden tidak berbicara tentang koalisi partai politik atau soal pencapresan saat menerima Ketua Umum Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/8/2023).
“Tahunya itu setelah pertemuan (dengan Surya Paloh). Kemudian Bapak Presiden kembali ke Bogor, Pak Presiden telepon saya ‘Pak saya ini baca di koran ternyata ini ada berita baru tadi enggak ada sama sekali cerita tentang itu’.”
“Jadi baca di media tentang rencana koalisi itu. Jadi kemudian Pak Presiden menelepon saya.”
“Jadi Pak Presiden tidak tahu-menahu tentang itu, tahunya ya dari media,” beber Pratikno di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 1 September 2023.
Pratikno mengaku mendampingi Presiden selama menerima Surya Paloh di Istana, sehingga tahu betul apa saja yang dibicarakan keduanya.***