Masih Banyak yang Nyolong Solar, Proyek Digitalisasi Pertamina Berhasil atau Jadi Fosil?

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 18 April 2023 - 08:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Pengisian BBM. (Pixabay.com/bere_moonlight0)

Ilustrasi Pengisian BBM. (Pixabay.com/bere_moonlight0)

Oleh: Salamuddin Daeng, Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

HALLOUPDATE.COM – Pemberitaan tentang penimbunan solar subsidi, solar gelap, pasar gelap solar, pelahgunaan solar subsidi, mewarnai media masa setiap hari.

Begitu juga berbagai bentuk dan manifestasi penyimpangan solar subsidi ini

Mengapa bisa terjadi, mengapa kasus solar subsidi tidak tepat sasaran terus terjadi dan semua Lembaga gagal mengawasinya.

Bagaimana dengan digitalisasi Pertamina yang digadang gadang akan menuntaskan masalah penyelagunaan BBM subsidi ini? Apakah benar berhasil atau malah jadi fosil?

Sampai sekarang belum ada yang tau dengan pasti apakah proyek digitalisasi Pertamina itu gagal atau berhasil.

Kalau gagal maka perlu diketahui apa penyebab kegagalannya. Namun sebaliknya kalau berhasil berarti proyek ini sudah selesai.

Lalu apa manfaat dari proyek ini? Apakah sudah berhasil mengendalikan BBM subsidi agar tidak dicuri?.

Pihak Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH MIGAS) sebagai badan yang berwenang mengawasi distribusi dan konsumsi BBM menyatakan bahwa proyek ini telah gagal direalisasikan sesuai target.

Kepala BPH Migas telah beberapa kali melayangkan surat berupa Laporan kepada Ketua Komisi VII DPR-RI, Menteri ESDM, Menteri BUMN, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengenai progress pelaksanaan Digitalisasi SPBU yang sangat lambat.

Dalam siaran pers Lembaga ini disebutkan bahwa digitalisasi SPBU telah beberapa kali gagal mencapai target yakni:

1. Target pertama dalam penyelesaian digitalisasi SPBU ditetapkan oleh PT. Pertamina (Persero) pada 31 Desember 2018;

2. Target pertama tidak tercapai, PT. Pertamina (Persero) menyampaikan perubahan target penyelesaian digitalisasi SPBU menjadi tanggal 28 Juni 2019;

3. Target kedua kembali tidak tercapai, PT. Pertamina (Persero) kembali menyampaikan perubahan yang ketiga, yaitu penyelesaian target menjadi tanggal 31 Desember 2019;

4. Target ketiga tidak tercapai lagi, oleh karena itu PT. Pertamina (Persero) menyampaikan perubahan target keempat menjadi 30 Juni 2020;

5. Target keempat juga tidak tercapai, oleh karena itu PT. Pertamina (Persero) menyampaikan kembali perubahan target kelima menjadi 01 Januari 2021;

6. Target kelima tersebut diharapkan dapat selesai 100% pada 01 Januari 2021. Belum ada laporan apakah target ini sudah tercapai atau belum.

Sebagaimana diketahui pada Bulan Agustus tahun 2018 BUMN PT Telkom bersama PT Pertamina menandatangani Perjanjian Kerja Sama untuk membangun sistem digital Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Digitalisasi SPBU ini merupakan langkah untuk meningkatkan transparansi dan keakuratan data pasokan dan konsumsi BBM.

Digitalisasi adalah proses mengubah informasi non-digital menjadi digital.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Jika sebuah perusahaan menggunakan informasi digital tersebut untuk meningkatkan bisnis, menghasilkan pendapatan, atau menyederhanakan beberapa proses bisnis.

Maka itu disebut digitalisasi. Hasil dari proses digitisasi dan digitalisasi disebut transformasi digital.

Digitalisasi SPBU dan Cashless Payment adalah usaha yang dijalankan Pertamina untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan untuk masyarakat.

Diantaranya melalui program Digitalisasi SPBU dan aplikasi MyPertamina.

Menurut Pertamina dengan adanya program Digitalisasi SPBU, maka Pertamina dapat memantau kondisi stok BBM, penjualan BBM dan transaksi pembayaran di SPBU. .

Selain itu seluruh data-data tersebut juga dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang.

Seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan BPH Migas sehingga dapat saling mendukung untuk pengawasan penyaluran BBM termasuk yang bersubsidi yaitu Biosolar (B30) dan penugasan yaitu Premium.

Namun berbeda dengan BPH Migas, pihak kementerian BUMN menyatakan bahwa proyek digitalisasi SPBU ini sudah selesai.

Dalam website resmi kementerian BUMN Jakarta,19 Januari 2021 disebutkan bahwa proyek digitalisasi di 5.518 SPBU telah rampung pada akhir 2020.

Dikatakan PT Pertamina (Persero) terus melanjutkan program digitalisasi lanjutan dengan mengembangkan sistem baru yakni Autoplenishment dan Prepurchase di seluruh SPBU.

Dalam penjelasannya, Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa Transformasi Digital dilakukan diseluruh proses bisnis inti di Pertamina, baik dari sisi upstream, midstream, downstream, maupun corporate.

Pada sisi upstream, Upstream Production Optimization sudah Go Live pada 10 Desember tahun lalu, sisi midstream atau refinery sudah dilaksanakan predictive maintenance di Refinery Unit VI Balongan.

Untuk menjaga kehandalan kilang dan stok, dan dalam sisi corporate adanya integrasi, join operational dashboard dari Hulu sampai Hilir, Digital Procurement dan Office Automation dengan menggunakan sistem P-Office.

Apa sebenarnya yang terjadi? Jika digitalisasi ini telah selesai maka sejauh mana manfaat digitalisasi dapat menjadi alat untuk mengontrol BBM bersubsidi.

Termasuk memastikan subsidi yang tepat sasaran, dan mengurangi pencurian BBM subsidi, solar kecingan, solar gelap dan lain sebagainya.

Juga yang paling penting adalah memastikan agar BBM subsidi tidak mengalami kelangkaan.

Karena Indonesia ini aneh, kondisi ekonomi belum pulih, konsumsi BBM relatif lebih rendah dari sebelum covid 19, tapi kuota BBM subsidi malah jebol. Apakah ini dibobol?.***

Berita Terkait

Dimulai pada Awal 2025, Program Makan Bergizi Gratis Butuhkan 48 Ribu Dapur di Seluruh Indonesia
Dari Portal Berita Nasional Jadi Media Ekonomi dan Bisnis, Kongsi Media Lakukan Reposisi Harianindonesia.com
Rilisbisnis.com Fokus Layani Publikasi Press Release di Media Ekonomi & Bisnis untuk Manajemen Reputasi
Bos Toyota Sebut Sebanyak 5,5 Juta Pekerja Otomotif Kehilangan Pekerjaan Jika Produsen Fokus ke Mobil Listrik
Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi, Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com
Turunkan Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kemendag Sebut Gerai Maritim Berperan
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Merespons AS Terkait Tudingan Indikasi Kerja Paksa di Industri Nikel Indonesia
IHSG Diramal Menguat ke 8243, CSA Index Oktober Naik ke 76,09 Didukung Kinerja Fundamental Pasar
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 15 Oktober 2024 - 07:54 WIB

Datangi Rumah Kertanegara, Sekitar 50 Calon Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Pemerintanan Prabowo

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 15:45 WIB

Yakin Prabowo Subianto Mampu Jadikan Indonesia Pemimpin di ASEAN, Begini Penjelasan Majelis Syuro PKS

Rabu, 2 Oktober 2024 - 09:19 WIB

Dalam Rapat Paripurna di Senayan Puan Maharani Ditetapkan Sebagai Ketua DPR RI Periode 2024-2029

Minggu, 29 September 2024 - 06:59 WIB

Presiden RI ke-2 Soeharto Dìusulkan MPR RI agar Dipertimbangkn Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional

Selasa, 27 Agustus 2024 - 09:43 WIB

Bahlil Lahadalia Tanggapi Kader Partai Golkar Airin Rachmi Diany Dapat Dukungan PDIP di Pilkada Banten

Kamis, 22 Agustus 2024 - 15:35 WIB

Badan Legislasi DPR Dituding Kapitra Ampera Sudah Lakukan Kejahatan Terhadap Negara

Kamis, 15 Agustus 2024 - 11:36 WIB

PDI Perjuangan Tanggapi Kabar Reshuffle Kabinet, Termasuk Menteri yang Berasal dari Kalangan Kadernya

Senin, 12 Agustus 2024 - 09:30 WIB

Airlangga Hartarto Undur Diri dari Posisi Ketua Umum Golkar, Luhut Binsar Panjaitan Tanggapi Keputusan Itu

Berita Terbaru