HELLOIDN.COM – Presiden Jokowi turut merespons kabar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang hilang kontak.
Presiden Jokowi mengatakan Syahrul Yasin Limpo belum sampai ke Indonesia, ditunggu saja.
“Ya ditunggu lah. Beliau kan keluar belum sampai ke Indonesia,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi bahkan menanyakan balik ke awak media terkait Syahrul Yasin Limpo yang hilang kontak.
Baca Juga:
Sebanyak 52 Pejabat Kabinet Merah Putih Disebut Belum Serahkan LHKPN, Begini Penjelasan KPK
Soal Mantan Pacar Kaesang Pangarep Gunakan Jaket PDIP, Sekjen Hasto Kristianto Beri Penjelasan
Sapulangit Media Center Gandeng Rilispers.com Pasarkan Publikasi Press Release di 150+ Portal Berita
Presiden Jokowi menyarankan dikontak, dan menanyakan balik adakah para awak media yang memiliki nomer teleponya.
Baca artikel lainnya di sini: KPK Tanggapi Soal Keberadaan Mentan Syahrul Yasin Limpo yang Belum Diketahui Usai Kunjungan ke Luar Negeri
“Siapa yang kehilangan kontak? dikontak saja, ada yang punya nomor teleponnya gak? Coba dikontak,” tambahnya.
Menanggapi apakah Presiden Jokowi mengetahui posisi Mentan, Presiden Jokowi menjawabnya urusan posisi apakah presiden harus mengetahuinya.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Sumbang Lahan Pribadi Seluas 20 Ribu Hektar untuk Konservasi Gajah di Aceh
Kuota Biodiesel 40 Persen (B40) dari Volume Produksi Sawit Nasional Bertambah, Pemerintah Sepakati
“Ya masa urusan sampe posisi dimana harus tau kamu gimana?” tanya Jokowi.
Presiden menyampaikan hal itu usaì Pembukaan Pameran Kerajinan terbesar di Asia Tenggara, Inacraft di Jakarta Convention Center, Rabu, 4 Oktober 2023.
Hingga saat ini Syahrul Yasin Limpo belum diketahui keberadaannya usai kunjungan kerja ke luar negeri.
Saat ini, Syahrul Yasin Limpo tengah terseret kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Sebelumnya, KPK telah melakukan penggeledahan di sejumlah tempat, salah satunya yaitu di Rumah dinas Syahrul Yasin Limpo pada Kamis, 28 September 2023.
KPK menemukan barang bukti berupa uang tunai puluhan miliar yang terdiri dari pecahan mata uang asing dan juga mata uang rupiah.
Selain itu, KPK juga menemukan Senjata Api (Senpi) dari penggeledahan tersebut.***