Indonesia Tak Terhindar dari Dimasuki Varian Baru COVID-19 ‘Eris’ Hal ini yang Perlu Diwaspadai

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 8 Agustus 2023 - 16:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Varian Baru COVID-19 ‘Eris’. (Pexels.com/cdc)

Ilustrasi Varian Baru COVID-19 ‘Eris’. (Pexels.com/cdc)

Oleh: Achmad Nur Hidayat, CEO Narasi Institute

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

HELLOIDN.COM – Ketegangan sedang melanda Inggris akibat merebaknya varian baru COVID-19 yang disebut ‘Eris’ atau subvarian Omicron EG.5.1.

Selain meningkatkan jumlah kasus harian secara signifikan, varian ini juga telah menyebabkan peningkatan pasien yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah mengkonfirmasi adanya lonjakan drastis kasus COVID-19.

Dalam minggu ini, dari 4.396 sampel pernapasan yang dianalisis melalui Sistem Data Mart Pernapasan, 5,4 persen di antaranya teridentifikasi sebagai kasus COVID-19.

Perbandingan ini menunjukkan peningkatan signifikan dari laporan sebelumnya yang mencatat 3,7 persen dari 4.403 sampel.

Varian ‘Eris’ telah ditetapkan oleh WHO sebagai varian under monitoring (VUM) sejak Juli, setelah penyebarannya meningkat di Inggris dan dampaknya mulai terasa di beberapa negara di Asia.

Indonesia bersama dengan negara-negara Asia lainnya sedang meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghadapi potensi gelombang baru pandemi yang bisa disebabkan oleh varian ini.

Para ahli berpendapat bahwa munculnya varian ‘Eris’ mungkin terkait dengan apa yang mereka sebut sebagai fenomena ‘Barbenheimer’.

Popularitas film Barbie dan Oppenheimer diduga telah mendorong interaksi sosial yang lebih intens dan mobilitas masyarakat.

Faktor cuaca buruk juga dianggap mempengaruhi daya tahan tubuh manusia, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.

Namun, meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang varian ‘Eris’, para ahli sepakat bahwa virus COVID-19 akan terus berubah dan beradaptasi.

Kepala Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyatakan bahwa varian ini memiliki tingkat pertumbuhan 20,5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan varian lainnya.

Sementara Inggris bekerja keras untuk mengendalikan situasi ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memantau perkembangan varian ini di Asia, termasuk Indonesia.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menekankan pentingnya tindakan pencegahan, terutama di negara-negara dengan risiko tinggi seperti Indonesia.

Ia mengingatkan individu berisiko tinggi untuk terus menggunakan masker di tempat umum, mengambil dosis vaksin tambahan jika dianjurkan, dan memastikan sirkulasi udara yang baik di ruangan tertutup.

Rekomendasi

Untuk menjaga situasi kesehatan tetap terkendali dan mencegah potensi gelombang baru pandemi, berikut adalah langkah-langkah yang direkomendasikan bagi negara-negara Asia, termasuk Indonesia:

1. Meningkatkan pengawasan di pintu masuk internasional seperti bandara dan pelabuhan untuk mengidentifikasi serta mengisolasi kasus yang terdeteksi.

Perkuat kerja sama internasional dalam pertukaran data mengenai varian dan pola penyebaran.

2. Memperluas cakupan tes COVID-19 untuk mendeteksi kasus positif, termasuk varian ‘Eris’.

Lakukan pelacakan kontak dengan ketat untuk membatasi penyebaran lebih lanjut.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

3. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya langkah-langkah pencegahan.

Seperti penggunaan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Sediakan informasi akurat dan terpercaya mengenai varian ‘Eris’ untuk menghindari spekulasi yang merugikan.

4. Memperkuat fasilitas kesehatan dan rumah sakit untuk menghadapi lonjakan kasus.

Pastikan ketersediaan peralatan medis dan ventilator yang cukup untuk pasien yang membutuhkan perawatan intensif.

5. Terus mendorong program vaksinasi massal, termasuk memberikan dosis vaksin tambahan bagi individu yang memenuhi kriteria.

Lacak efektivitas vaksin terhadap varian ‘Eris’ dan berkoordinasi dengan produsen vaksin untuk pengembangan formulasi yang sesuai.

6. Memastikan penerapan dan pemeliharaan langkah-langkah pencegahan.

Seperti penggunaan masker, menjaga jarak sosial, dan menjaga kebersihan tangan.

Hindari langkah-langkah yang dapat merusak fondasi sistem pencegahan yang telah dibangun.

7. Mengikuti panduan dari WHO dan lembaga kesehatan internasional lainnya dalam merespons dan mengatasi varian ‘Eris’.

Fokus pada dialog dan kerja sama global dalam pertukaran data dan penanganan varian ini.

Dengan tetap waspada terhadap varian ‘Eris’ yang muncul sebagai ancaman global, negara-negara Asia, termasuk Indonesia, diingatkan untuk mengambil tindakan proaktif dalam menjaga situasi COVID-19 tetap terkendali.

Kolaborasi dengan WHO dan negara-negara lain akan menjadi kunci dalam menghadapi potensi gelombang baru dari pandemi ini.***

Berita Terkait

Sebanyak 52 Pejabat Kabinet Merah Putih Disebut Belum Serahkan LHKPN, Begini Penjelasan KPK
Presiden Prabowo Subianto Sumbang Lahan Pribadi Seluas 20 Ribu Hektar untuk Konservasi Gajah di Aceh
Prabowo Subianto Beri Pesan kepada Kepala Daerah Terpilih: Bekerja untuk Rakyat, Layani Rakyat
Dentuman Meriam hingga Pasukan Berkuda dan Unta, Kedatangan Prabowo Disambut Meriah oleh MBZ
SMSI Tunjuk Direktur Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Sebagai Anggota Divisi Humas SMSI
Prabowo Subianto Ingin Belajar dari Kesuksesan Brazil Soal Makan Bergizi Gratis dan Energi Terbarukan
Antusias Warga Sambut Kedatangan Prabowo di Brasil, Menunggu 3 Jam hingga Siapkan Bouquet Bunga
Prabowo Subianto Dipuji Presiden Vietnam: Dengan Keberanian Bapak, Indonesia akan Berkembang Unggul
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 6 Desember 2024 - 10:44 WIB

Sebanyak 52 Pejabat Kabinet Merah Putih Disebut Belum Serahkan LHKPN, Begini Penjelasan KPK

Rabu, 27 November 2024 - 14:59 WIB

Prabowo Subianto Beri Pesan kepada Kepala Daerah Terpilih: Bekerja untuk Rakyat, Layani Rakyat

Minggu, 24 November 2024 - 11:07 WIB

Dentuman Meriam hingga Pasukan Berkuda dan Unta, Kedatangan Prabowo Disambut Meriah oleh MBZ

Rabu, 20 November 2024 - 08:57 WIB

SMSI Tunjuk Direktur Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Sebagai Anggota Divisi Humas SMSI

Selasa, 19 November 2024 - 11:30 WIB

Prabowo Subianto Ingin Belajar dari Kesuksesan Brazil Soal Makan Bergizi Gratis dan Energi Terbarukan

Senin, 18 November 2024 - 10:19 WIB

Antusias Warga Sambut Kedatangan Prabowo di Brasil, Menunggu 3 Jam hingga Siapkan Bouquet Bunga

Sabtu, 16 November 2024 - 14:54 WIB

Prabowo Subianto Dipuji Presiden Vietnam: Dengan Keberanian Bapak, Indonesia akan Berkembang Unggul

Jumat, 15 November 2024 - 08:38 WIB

Mensesneg Tanggapi Sorotan Terhadap Mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam Kasus Judi Online

Berita Terbaru