ARAHNEWS.COM – PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan tanggapan terkait pernyataan Presiden Jokowi soal politik masional seperti drama Korea
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan kondisi politik saat ini bukanlah sebuah drama Korea
Melainkan menurut Hasto Kristiyanto adalah cerminan hati, akal sehat dan nurani.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa politik di Indonesia belakangan terlalu banyak diisi drama bak sinetron televisi.
Baca Juga:
Geledah Rumah Milik Pengusaha Djan Faridz, KPK Bawa 3 Koper Dokumen, 1 Kardus dan 1 Tas Jinjing
Presiden Prabowo Subianto Kunjungi Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim di Jakarta
Litbang Kompas Ungkap Sebanyak 84,7 Persen Rakyat Kecil Puas dengan Pemerintahan Prabowo
Padahal, Jokowi ingin Pemilu 2024 diisi dengan adu gagasan untuk kemajuan bangsa.
Baca artikel lainnya, di sini: Bursa Media Online Melayani Jasa Jual Beli dan Akuisisi Portal Berita yang Masih Berjalan dan Berkualitas
“Saya lihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakor (drama Korea)-nya.”
“Terlalu banyak sinetronnya. Mestinya kan pertarungan gagasan, pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan,” kata Jokowi.
Baca Juga:
Pesan Megawati Soekarnoputri ke Ahmad Muzani, Salah Satunya Ucapan Terima Kasih kepada Prabowo
Ketahanan Pangan Berkelanjutan Lewat Lumbung Pangan, Bapanas: Desa Ujung Tombak Kemandirian Pangan
Presiden Jokowi menyampaikan hal itu dalam pidatonya pada acara Hari Ulang Tahun ke-59 Partai Golkar, Senin (6/11/2023).
Menurut Hasto Kristiyanto Politik ini memang bukan drama politik, ini kesungguhan politik, Ini dedikasi politik.
“Politik ini memang bukan drama politik, ini kesungguhan politik. Ini dedikasi politik”
“Ini komitmen terhadap masa depan tetapi politik ini harus keluar dari cerminan mata hati, akal sehat dan nurani,” kata Hasto di Gedung High End, Jakarta, Rabu, 8 November 2023
Ia pun menyoroti persoalan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan penanganan perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023 mengenai syarat usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
“Jadi, kalau akal sehat dilanggar, ketika hukum direkayasa, MK dikebiri, ya muncul lah suatu gerakan untuk meluruskan itu.”
“Dan apa yang diputuskan oleh MKMK itu menunjukkan kemenangan nurani,” ujarnya.
Menurutnya, putusan yang diumumkan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) merupakan langkah meluruskan kebenaran.
“Itu menunjukkan kemenangan dari kekuatan kebenaran. Sehingga berbagai rekayasa hukum bisa dipatahkan oleh kekuatan-kekuatan pro demokrasi”.
“Yang memang tidak ingin MK sebagai benteng konstitusi, dan demokrasi dikebiri dan demokrasi mati,” jelas Hasto Kristiyanto.
Pria asal Yogyakarta ini menilai putusan MKMK yang mencopot Anwar Usman dari posisi Ketua MK karena terbukti melanggar etik berat merupakan suatu wujud kemenangan moral.
“Ini adalah suatu kemenangan moral sebagai langkah yang positif untuk mengawal demokrasi di negeri ini,” tambah Hasto Kristiyanto.***
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.